Mengembalikan Semangat Menulis

*Oleh: Nurul Maulina, santriwati Dayah Putri Muslimat*
Belakangan ini saya sempat memutuskan untuk tidak menulis lagi. Apapun paksaannya, apapun goalnya sepertinya saya sudah “muak” dengan memikirkan ide yang tak kunjung briliant, sebuah karya tulis yang tak kunjung diterbitkan. Padahal bukan mudah menghasilkan sebuah tulisan yang tuntas ditulis, belum lagi di tengah penulisan mengalami mandek yang luar biasa.
Sampai hari ini saya tersadar, tepatnya disadarkan. Saya disadarkan oleh sebuah foto yang dikirim ke grup whatsapp kami peserta jurnalistik Dinas Pendidikan Dayah (DPD) Aceh 2020. Foto itu berisi tulisan tangan yang ditulis di secarik kertas. Isi tulisan itu seperti ini: “Kalo menulis hanya ketika pelatihan saja, sama saja seperti tidak pernah ikut pelatihan”.
Kalimat itu dikirim tadi pagi. Tertera di bawahnya tanggal tulisan itu ditulis yakni 05 Maret 2020 tepat pada hari kedua pelatihan kami. Di sudut tulisan tertulis sebuah nama dalam tanda kurung. Nama itu adalah Bpk. M. Nashir yang menunjukkan beliau adalah sumber kalimat itu yang kemudian disimpulkan dalam bentuk tulisan oleh pengirim pesan yang juga salah satu peserta jurnalistik pada waktu itu, namanya Ust. Aidil Ridwan, seorang alumnus Al-Ahqaf Republik Yaman.
Pesan itu begitu menohok dan sekaligus menyindir diri saya. Bagaimana tidak. Bekal yang sudah kami dapatkan dari pemateri dalam pelatihan itu seakan tak lagi bermakna. Saya pada hari ini sudah jauh dari apa yang diharapkan oleh para senior kami. Pada hari ini saya akan mulai menulis kembali.
Saya juga ingin mengajak teman-teman. Bagi kalian yang suka menulis atau yang sangat suka menulis tapi sedang kehilangan semangat untuk menulis. Jangan pikirkan seberapa berharganya nanti tulisanmu, seberapa bagus angle yang kamu pilih, apakah akan diterima di media atau tidak. Stop it! Ambil kembali pena dan bukumu! tulis, tulis, dan tulis apapun itu. Soal terbit di media atau tidaknya sebuah tulisan itu urusan nanti, lagipula bukan masalah toh. Sekarang zaman canggih, dunia menyediakan wadah yang sangat terjamin untuk menampung tulisan siapa saja. Jadi jangan sia-siakan itu.
Baca Juga: Menyalakan sumbu semangat belajar lagi
Kamu yang tidak pernah terlintas untuk menulis, bahkan merasa insecure untuk memulai menulis. Change your mind. Menulis adalah profesi yang menyenangkan, dengannya bisa dijadikan sebagai media untuk beramal, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, menyuarakan hati dan pikiran, dikenal, dan menghasilkan uang juga. Jadi bagi siapa saja, di antara semua hobi kamu, pastikan menulis menjadi salah satunya.
Pada tulisan ini saya tidak membahas kait-mengait masalah menulis. Saya hanya ingin menutrisi mood saya sendiri, dan semoga dapat menginspirasi teman-teman ngajikuy.id.
Salam hangat.
Kota Binjei, Jum’at 25 September 2020.
Diskusi